![]() |
A Little Bit about Me
Anggi Rizky Firdhani.18 years old. Freshman of English Department of Universitas Padjadjaran. Lady gamers, kinda autism, ceria, dan baik hati haha. I'm the real Shinici Kudo's girlfriend ♥ Sundanese. RIOTERS!♥♥♥♥ FYI, this blog's still under construction ;) |
|
Twitter
![]() Chat
Contact
My Facebook
My Formspring
Archives
PingBox
|
Soe Hok Gie
Kali ini gw ga akan ngebahas tentang cinta atau segala hal yang berbau termehek-mehek, BOSEN! Sekarang gw bakal ngulas tentang seorang tokoh aktivis era taun 60an, dan gw bener-bener jatuh cinta pada pandangan pertama sama aktivis ini... He's...
Ya, gw bener-bener EKSTRA NGEFANS sama aktifis yang satu ini. Berawal dari nonton film 'GIE' karya Mira Lesmana, gw pun fall in love sama Soe hok gie. Sumpah ya, dari sekian banyak tokoh-tokoh yg gw kagumin di dunia ini, cuma beliau yang bener-bener bikin gw melting, bikin gw takjub. Sekarang jadi ada 4 orang laki-laki idola gw di dunia ini, they're Rasulullah, Papa, Septian, dan Soe Hok Gie. Setelah nonton film soe hok gie, gw ngerasa perasaan yang bener-bener takjub. baru kali ini gw nemu orang yang punya jiwa tegas, yang bener-bener tegas. Quote-quote dari beliau bener-bener menginspirasi hidup gw.. dan salah satu quote favorit gw adalah : Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau. ANJRIT! Sumpah KEREN BGT! Gue standing applause sama semua argumen-argumen dia. Gie bener-bener dibutuhkan saat ini. Indonesia morat-marit, dan sedihnya sekarang ga ada lagi tokoh yang bener-bener hebat seperti sesosok Gie. Ah gw bener-bener speechless buat ngedeskripsiin beliau. gw terlalu kagum dan gw gabisa ngungkapin rasa kagum gw lewat kata-kata disini. Oh iya, gw juga suka banget puisi-puisi buatan beliau. Artinya dalem semua, salah satunya puisi yang ini, favorit gw : Puisi Terakhir Soe Hok Gie Ngaaaaaaaaaaaaaaaaaaah kerennnnn..... Ah gw udah bingun harus ngomong apa lagi.. Gw terlalu kagum sama beliau.. KEREN! Gue udah ga bisa ngedeskripsiin lagi Cerpen tugas
Hanya Anak Kecil Oleh: anggi rizky firdhani Kadang aku tidak mengerti mengapa Tuhan selalu memberiku memori khusus di dalam ruang otakku untuk selalu mengingat dirinya, dirinya yang seharusnya aku lupakan. Tuhan selalu memberiku mimpi-mimpi yang membuat hatiku pilu, tapi tak bisa aku pungkiri kalau aku meraa senang juga disaat mimpi itu datang, karena di mimpiku itu, aku bisa bertemu dengan orang yang aku sayangi. Karena untuk bertemu di dunia nyata, rasanya aku tak sanggup.
........... Senin, 3 Januari 2011.Awal tahun yang cerah, membahagiakan dan tidak bisa ditebak. "Huaaaahm...." aku baru saja terbangun dari tidurku. Senang sekali rasanya, karena disaat aku membuka mata, aku sudah berada di rumah asliku, di Jakarta! Yap, aku akan berlibur selama seminggu penuh disini. Ini adalah hari pertamaku berlibur di Jakarta. Senang sekali rasanya bisa berkumpul dengan keluargaku, karena sudah empat bulan lebih aku tidak bertemu mereka. Tapi, jujur saja ada tujuan lain yang membuatku ingin berlibur di Jakarta. Aku ingin bertemu dengan, hmm, dengan orang yang aku cintai selama ini,hahaha. Dialah cinta pertamaku dari sejak aku lahir. Dia tinggal di Jakarta, sedangkan aku tinggal di Sumedang. Aku mengenal dia disaat aku mengikuti suatu seminar anak di Bandung pada bulan Agustus yang lalu. Singkat cerita, aku pun menjalin hubungan "cinta monyet" dengan dirinya, haha. Karena kita terpisah oleh jarak, aku pun tidak bisa sering-sering menemuinya. Maka dari itu, di liburan sekarang ini, aku akan memanfaatkan waktu liburanku untuk bermain-main dengan dirinya, hihi. Astaga aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Anggi, aku masih berusia 16 tahun dan sekarang duduk di kelas 2 SMA di salah satu SMA favorit di kota Sumedang. Rumah asliku di Jakarta, tapi karena nenekku sekarang tinggal sendiri di Sumedang, maka aku pun pindah sekolah dari Jakarta ke Sumedang untuk menemani nenekku. Kembali lagi ke pagi hari yang cerah. Sebuah SMS sudah "nangkring" dengan manisnya di display handphoneku. Sudah bisa kutebak, sms itu pasti dari si "dia". Benar saja, isi smsnya adalah kalau dia akan mengajakku bermain hari ini. Ya, aku akan menghabiskan waktuku bersamanya, seharian ini, di tanggal 3 Januari yang cerah ini! Sumpah, aku grogi! Ini adalah kali pertamanya aku akan pergi bersama laki-laki yang sudah berhasil mencuri hatiku, haha lebay ya? Sudah kubilang dia adalah cinta pertamaku. Tanpa berpikir panjang Aku pun segera bergegas untuk mandi dan merapikan diri, dan setelah berpamitan pada orang tuaku, aku akan siap berangkat! Pukul 11 pagi, Sky Rink Mall Taman Anggrek. Singkat cerita, aku sudah berada di Sky Rink, tempat ice skating yang berada di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. Di salah satu kursi yang berada di ruang tunggu, aku duduk manis menunggu orang yang sudah lama aku rindukan. Disaat aku sedang melamun di kursi itu, tiba-tiba... "Anggi!" seorang laki-laki berteriak memanggilku dari belakang sana. Aku menoleh, dan aku melihat sesosok laki-laki yang aku sayangi selama ini, selain ayahku. Septian namanya. Aku pun segera bergegas menghampirinya di seberang jalan sana. Aku terkesima melihatnya, sambil tersenyum malu aku pun berjabat tangan dengannya. Ia terlihat tampan sekali dengan menggunakan kemeja kotak-kotak kuning dan celana panjang hitam, serta kacamata yang bertengger di hidungnya membuat ia terlihat lebih dewasa. Aku grogi, dia pun demikian. Ia tertegun sesaat, tapi tak lama kemudian ia mulai angkat bicara. "Kamu udah nunggu lama?" tanyanya padaku. " Enggak kok, paling baru 15 menit aja." balasku. Setelah itu, kami saling diam, canggung, tidak bergerak seraya melihat ke dalam arena ice skating. Sungguh aku grogi! Baru kali ini aku "jalan" bareng sama seorang cowok. Aku stuck, aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku lihat dia pun demikian. Badan tingginya kaku seperti tiang. Aku tahu dia itu pemalu, jadi sampai kapanpun ia tidak akan berbicara sebelum aku yang memulainya. Dengan gerak-gerik yang masih canggung, aku pun memulai pembicaraan. " Hmm.. daripada buang-buang waktu disini, kenapa kita gak coba main ice skating aja?" ucapku seraya menunjuk-nunjuk area ice skating. " Boleh, yaudah kita main aja yuk!" ajaknya kepadaku. Suasana sudah mulai mencair. Aku pun segera masuk ke area ice skating dengan dirinya. Di area ice skating aku benar-benar menikmati masa-masa kebersamaanku dengan dirinya. Kita saling bercanda satu sama lain, sampai-sampai aku terjatuh. Suasana semakin akrab dan akupun larut bersama dirinya. Setelah puas bermain ice skating, kita berkeliling-keliling mall sampai kakiku kesemutan. Hingga pada akhirnya, kita pun beristirahat di salah satu restoran makanan cepat saji. Disaat aku menunggu pesanan makananku datang, aku bertanya pada dirinya. " Dud." ujarku. Dud itu panggilan akrabku untuk Septian. " Ya?" balasnya " Boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku. " Kenapa? Bilang aja." " Hmm... Kita kan udah ketemu sekarang, aku tau pasti kamu kaget liat aku yang sekarang, karena kita emang udah lama banget kan gak ketemu?" ucapku panjang lebar. " Uhm, iya kita emang udah lama gak ketemu. Terus kenapa Ndut?" ujarnya. Ndut adalah panggilan akrab dari dia untukku. " Kamu kecewa gak sama aku yang kayak gini?" tanyaku pasrah. " Wew, kenapa kamu nanyanya kayak gitu sih?" ujarnya kaget. " Yaa..Aku takut aja Dud. Aku tau aku pasti gak sesuai sama bayangan kamu. Aku jelek, aku gak ada apa-apanya, dan aku ini cuma anak kecil yang baru pertama kali kenal sama yang namanya cinta-cintaan, sedangkan kamu udah gede, udah 18 tahun. Bilang aja ya Dud kalau kamu kecewa sama aku, jangan ada yang ditutup-tutupin." ucapku panjang lebar, pasrah tentunya. " Azzz Ndut, siapa yang bilang kalau aku..." ucap Septian terpotong. Makanan pesanan kami sudah datang dan pembicaraan pun dihentikan. Aku segera menikmati makananku, ia pun demikian. Tak terasa Waktu sudah hampir malam, dan aku pun harus segera pulang. Sebelum pulang, ia mengajakku duduk sebentar di luar mall untuk mengatakan sesuatu. Rupanya, ia ingin menjawab pertanyaanku tadi, bahwa ia kecewa padaku atau tidak. "Ndut, aku mau lanjutin pendapat aku yang tadi." ucap Septian padaku. "Apa itu?" tanyaku. " Ndut, siapa yang bilang aku kecewa sama kamu? Aku udah bilang kalau aku itu gak pernah liat fisik. Aku suka pribadi kamu, kamu emang masih 16 tahun tapi aku ngerasa kalau kamu lebih dewasa dari usia kamu. Percaya sama aku, aku gak kecewa sama kamu." ucapnya padaku dengan senyum, seraya mengucek-ngucek kepalaku sehingga rambutku acak-acakkan. Aku hanya diam dan tersenyum simpul, sesaat aku merasa bahagia tapi entah mengapa perasaanku mendadak tidak enak. Ada yang ganjil dari senyumnya, seperti ada yang dibuat-buat. Ah, aku berusaha membuang jauh-jauh pikiran jelekku itu, karena hari ini aku harus bahagia bersamanya. Taxi sudah ada di depan mata, aku harus segera pulang. Sebelum pulang aku bersalaman dengannya untuk berpamitan, dan ia pun menepuk pundakku. " Byee, hati hati ya" ucap Septian seraya melambaikan tangan. " Iya, byeee." ucapku. Kututup jendela mobil taxi, dan akupun menghela nafas panjang. Aku melihat dirinya sudah pergi meninggalkan mall. Sepanjang perjalanan, aku hanya bisa senyam-senyum sendiri mengingat hal yang telah kita lakukan sepanjang hari tadi. Bener-bener full of happines. Walaupun aku merasakan sedikit keganjilan, tapi keganjilan itu segera aku musnahkan dengan memor-memori yang menyenangkan yang telah kita lewati tadi. Aku rasa, ini adalah hari yang paling membahagiakan di dalam hidupku. Tapi sayang, semua kebahagiaan itu ternyata musnah di beberapa hari berikutnya. .......... 5 Januari 2011, pukul 09.00 Detik berganti, menit berganti, jam berganti, dan hari pun berganti. Tak terasa hubunganku dengan Septian sudah berjalan 6 bulan di tanggal 5 Januari ini, hehe lumayan lama ya? Dan tepat dua hari yang lalu aku menghabiskan waktu bersamanya. Tapi, pasca aku ketemuan sama dia, tiba-tiba aku mulai merasakan keganjilan di dalam hubungan cinta monyetku ini. Tumben, jam 9 pagi belum ada sms dari Tian yang nongol di display handphoneku. Tidak seperti biasanya, tidak seperti biasanya ia tidak menyapaku di pagi hari. Pikiran yang aneh-aneh mulai bertamu di otakku. Aku parno. Ah daripada aku diserang parno yang makin menggila, akupun berinisiatif untuk meng-sms dia duluan. Aku menyapanya dengan ucapan selamat pagi dan ucapan congrats kepada kita berdua, karena tanggal 5 Januari ini hubungan kita tepat berusia 6 bulan. Satu jam berlalu, dua jam berlalu, tiga jam berlalu, dan waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Septian tak kunjung membalas sms ku. Aku cemas. Ditengah kecemasanku itu, tiba-tiba handphoneku berdering, ada telepon rupanya. Aku terperanjat ketika melihat siapa orang yang meneleponku. Septian! Tak segan-segan aku mengangkat telepon darinya. " Ha..halo?"ucapku terbata karena kaget. " Ndut, aku ganggu gak telepon jam segini?" tanyanya. " Uhm, enggak kok. Kenapa Dud?" tanyaku. " Aku pengen ngebicarain sesuatu sama kamu." ucap Septian serius. Dheg! Jantungku mulai berdetak cepat. Perasaanku seketika menjadi tidak enak. " A..ada apaa?" " Anggi, setelah aku pikir-pikir, kita ada baiknya harus pisah dulu buat sekarang. Bukan kenapa-napa Ndut, bukannya aku udah nggak sayang sama kamu. Aku pikir, masa depan kita ini masih panjang, aku pengen serius belajar karena sebentar lagi UN dan kamu juga harus serius belajar buat masa depan kamu. Aku gak mau hubungan kita ini malah ganggu konsentrasi belajar kita, kamu khususnya. Maaf ya ndut, bukannya aku gak sayang sama kamu."ujarnya panjang lebar. Aku terdiam. Lidahku serasa beku, aku tidak bisa berkata apa-apa. Mataku tidak berkedip, dan tak terasa mataku sudah basah. Aku serasa kehilangan jantungku. "Ndut, kok diem?" tanya Septian padaku. " Eh, emm engga apa-apa kok." ucapku menahan tangis. Susah sekali rasanya aku untuk berbicara saat itu. " Ndut maaf ya. Kita masih bisa kan temenan? Masa depan kamu masih panjang Ndut, kamu pasti bisa dapetin cowok yang lebih baik daripada aku. Kamu masih 16 tahun, aku juga masih 18 tahun. Jangan sedih ya?" ujar Septian kepadaku. Aku terdiam. Aku sudah tidak bisa menahan semuanya. Kututup teleponku tanpa mempedulikan omongan dari Septian. Seketika aku menangis sejadi-jadinya. Baru kali ini aku merasakan sakit hati yang benar-benar sakit hati. Semalam aku hanya bisa menangis, huh bener-bener termehek-mehek. Sebenarnya aku benci menangis, tapi aku harus bagaimana lagi? Aku sudah tak bisa untuk berpura-pura kuat. Kubiarkan diriku untuk menangis sepuasnya, hingga aku lelah dan tanpa sadar aku pun sudah terbawa ke alam mimpi, dengan air mata yang tentu saja masih berbekas di pipiku. Keesokan harinya, disaat aku membuka mata, aku mencoba bangkit dari kasurku dan duduk di kursi yang berada tepat di sebelah kasurku. Aku terdiam, mencoba mencerna kata-kata yang diucapkan oleh Septian tadi malam. Aku hanya bisa diam, dan aku sakit hati. Sakit hati karena cinta untuk pertama kalinya. Aku kalap, aku benar-benar merasa sedih stadium empat. Aku memutuskan kalau aku lebih baik pulang ke Sumedang saja, karena apabila aku terus-terusan di Jakarta, rasanya akan semakin sedih karena bayangan tentang Septian pasti akan terus menghantuiku. Rencanaku untuk liburan satu minggu di Jakarta kacau balau. Dengan terburu-buru, aku berkata pada ibuku kalau aku ingin pulang di hari ini juga. "Ma, Anggi pengen pulang ke Sumedang sekarang! Pokoknya sekarang! Mumpung papa lagi libur, mending Anggi pulang sekarang aja." ucapku memaksa. " Loh, kok gitu? Liburan kan masih panjang Nggi?" ibuku heran. " Pokoknya Anggi pengen pulang sekarang ma! Pliiiis?" pintaku. " Yaudah, beresin barang-barang kamu. Nanti sore kita ke Sumedang. Emang kenapa sih kok kamu mau pulang cepet?" tanya ibuku heran. " Ga apa apa ma, yaudah pokoknya sekarang pulang ya!" ucapku. Aku pun segera membereskan barang-barangku, dengan perasaan galau tentu saja. Setelah semuanya siap, aku dan keluargaku pun segera bergegas masuk ke mobil untuk berangkat ke Sumedang. Sebelum aku masuk ke dalam mobil, aku melihat rumahku, dan aku tinggalkan kenangan tentang Septian disana. Aku tak ingin diriku tersiksa oleh pikiranku sendiri, oleh kenangan yang telah aku lalui bersama Septian di hari-hari yang lalu. Akupun masuk kedalam mobil, dan mobil pun melaju. Di dalam mobil, aku hanya terdiam dan melamun. Terus terang aku masih belum bisa percaya kalau hubungan cinta monyet ini akan berakhir begitu saja. Yah, aku tahu aku memang masih kecil, aku tahu cinta yang aku rasakan ini hanyalah sebuah cinta monyet yang konyol. Tapi bagiku, ini adalah hal yang penting, hal yang sangat berarti untuk hidupku. Ternyata aku memang belum siap untuk menghadapi perasaan seperti ini. Benar apa kata Septian, aku masih 16 tahun dan jalan hidupku mungkin masih panjang. Tapi harus aku akui, aku masih belum bisa menerima kenyataan. Berkali-kali aku mencoba untuk menghilangkan bayangan dia dari otakku, tapi dia selalu saja muncul. Disaat aku tertidur di mobil pun, aku memimpikan dirinya. Aaah, sedih sekali rasanya, mengapa Tuhan selalu memberiku memori tambahan di dalam otakku untuk mengingat dirinya, dan mengapa Tuhan selalu memberiku mimpi-mimpi tentang dirinya? Aku benar-benar merasa down. Liburanku berubah menjadi liburan yang kelam. Aku capek memikirkan semua ini. Aku apatis, dan aku menjadi orang yang gampang parno. Ingin rasanya aku mengunci rapat-rapat hatiku untuk saat ini. Aku memang payah, konyol, lebay. Tapi harus bagaimana lagi, memang itulah kenyataannya. .............. Hari senin, tanggal 10 Januari 2011. Aku mulai sekolah hari ini, dan jujur saja aku masih belum siap untuk sekolah. Aku masih lelah, hatiku masih capek. Aku berusaha untuk seceria mungkin, tapi aku tidak sanggup. Bayangan itu, bayangan tentang cinta pertamaku masih terus menghantuiku. Parah. Aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk melupakannya, tapi? Tapi yang ada aku malah semakin mengingatnya. Tuhan selalu memberiku mimpi-mimpi tentang dirinya. Tapi tak bisa aku pungkiri kalau aku meraa senang juga disaat mimpi itu datang, karena di mimpiku itu, aku bisa bertemu dengan orang yang aku sayangi. Karena untuk bertemu di dunia nyata, rasanya aku tak sanggup. Disaat istirahat sekolah, Aku diam di kelas sambil makan makananku, dan aku berpikir kalau aku memang anak kecil, hanya anak kecil yang masih belum pantas mengetahui apa itu cinta. Rasanya, cukup untuk kali ini saja aku mengenalnya, dan mungkin aku akan mencoba lagi untuk merasakan cinta di masa yang akan datang, disaat aku sudah bukan anak kecil lagi. Yah, untuk sekarang aku hanya seorang anak kecil yang ingin mengenal apa itu cinta, walaupun menyakitkan. ............... gw masih inget cara dia....
Sekarang hari selasa yah? Huaaa T_T gw pengen cerita ah, lebay mampus tapi gw gabisa munafik..emang gini kenyataannye ye Otak gw semakin menggila di hari ini, ingetan gw semakin menyiksa diri gw.. karena tepat seminggu yang lalu..
gw bener-bener ngerasain kebahagiaan yang jarang-jarang gw dapetin. Gw serasa anak kecil yang nemu uang 50rebu di dalem bungkusan ciki...
Kenapa? Hari selasa di minggu kemaren, gw ketemu sama sahabat-sahabat gw dan gw ketemu sama orang yang gw cinta *halah* selama ini wkwkwkw... they're bazgol,kiki,and..
ti...*sensor* wkwk
wkwkwkw... memori gw semakin membludak tiap nyebut itu nama diatas... setiap hal yang gw lakuin bareng dia disaat itu, setiap incinya gw masih inget dari pertama ketemu sampe pisah, gw masih inget cara dia waktu jitakin gw pas dia baru dateng di TA gw masih inget cara dia makan KFC yang gak abis semua ayamnya gw masih inget cara dia nanyain gw berapa harga KFC yang gw traktir ke dia gw masih inget cara dia maen motoGP lawan bazgol di timezone gw masih inget cara dia nebak-nebak angka pas kita lagi maen deal or nodeal gw masih inget cara dia minta tolong ke gw buat nyimpen fantanya di tas gw gw masih inget cara dia nolak tawaran gw buat makan beng-beng gw masih inget cara dia mecahin botol aqua di depan lift gw masih inget cara dia ngetawain gw pas gw difoto bareng sama bazgol gw masih inget cara dia nolak ajakan buat difoto bareng gw masih inget cara dia ngerokok gw masih inget cara dia duduk di pinggir jalan waktu nungguin film mulai gw masih inget cara dia nikmatin film tron, dia duduk sebelah gw dengan muka yang hampir ngantuk.. gw masih inget cara dia ngehindar dari geplakan gw pas nonton di XXI gw masih inget cara dia nawarin hp nya ke gw buat gw pake telpon nyokap gw masih inget cara dia ngebayarin ongkos metromini gw gw masih inget cara dia jalan di sebelah gw gw masih inget cara dia berdiri di sebelah gw,di depan circle K karena kita kejebak ujan gw masih inget cara dia ngeringin rambutnya pake anduk di kosan kiki gw masih inget cara dia maen maen sama husky,kucingnya kiki gw masih inget cara dia minjem hape gw , dan dia bilang " kenapa ga ada lagu the phantom yang kasmaran?" gw masih inget cara dia duduk di belakang gw waktu dia liatin gw maen komputer gw masih inget cara dia protes ke uki karena uki mangil gw dengan sebutan aku n kamu gw masih inget cara dia makan mi ayam yang sampe maju-maju ke depan meja gw masih inget cara dia mesenin komputer di warnet gw masih inget cara dia maen ayodance,ids, tangannya gerak-gerak dah kayak setan, cepet bgt gw masih inget cara dia maen grand chase gw masih inget cara dia nawarin sedotan buat gw ,karena sedotan gw sobek-sobek gw masih inget cara dia nerima teh botol dari gw gw masih inget cara dia ketawa gw masih inget cara dia senyum gw masih inget cara dia marah ke gw karena gw gamau makan gw masih inget cara dia nerima salam gw TERLALU BANYAK KENANGAN YG GW INGET DAN GW GA MUNGKIN NULIS SEMUANYA SATU SATU T______T
Disaat gw harus pulang n pisah sama dia, gw salam sama dia, kayak gw salam sama bapak guru disana gw ngerasa sedih, apa jangan-jangan itu salam terakhir gw buat dia? Apa jangan-jangan setelah ini, dia bakal ilang dari kehidupan sehari" gw?
dan pada kenyataannya, itu semua bener" terjadi disaat gw ngerasa deket, dia berniat ngehindar dari gw dan gw tau semua alasan sebenarnya dari obi itupun dengan cara gw paksa paksa..alasan yang dia kasih ke obi, beda sama alasan yang dia kasih ke gw.. intinya, dia itu nganggep gw sebagai adeknya dah dia gak mau kalo gw naro perasaan sama dia, jadi dia pergi ah whatever lah dengan alasan alasannya, tapi feeling gw berkata lain.. gw percaya kok sama dia kalo dia emg ninggalin gw karena dia mau vakum dan serius di kehidupan realnya tapi kayaknya emang ada benernya kalo dia ngehindar karena dia takut gw naro perasaan soalnya gini ya, kalo emang dia ninggalin gw karena dia pengen serius di real dah vakum dari game, kenapa dia harus 'ninggalin' gw di kehidupan real gw juga? kenapa gak di game aja? jadi selama ini gw ganggu kehidupan real dia juga ya? awkaowkaowa au gelap lebay dah gw
gue pusing, my head is throbbing arrrrrgh
semuanya udah terlambat dari dulu gw dah sayang sama dia, tapi gw gapernah dan gak mau ngungkapin perasaan gw sendiri.. kemarin-kemarin gw sempet ngerasain perasaan yang kayak gini juga ke orang lain, tapi gak segininya...gak sampe bikin aer mata gw jatoh berliter" Gw heran, kenapa cuma ke orang ini aja gw ngerasa sedih kayak sekarang? Gw dulu malah seneng loh ya dicere di ids, tapi kenapa pas gw dicere sama ini orang, gw bener" ngerasa knocked down..padahal cuma game loh, cuma GAME! yah tapi walopun game juga kan gw sama sama manusia, walopun cuma game tetep aja merembet" jadi ke dunia nyata..toh di real juga dia ngehindar.. dan pada akhirnya, gw harus nerima pil pahit dari dia, kalo gw harus 'ditinggal' dan sepertinya gw gak boleh cinta sama dia kenapa harus gini sih? kalopun dia tau kalo gw emg cinta ma dia,gw gak maksa dia buat cinta balik kan? kagakk.. oke gw juga nganggep dia sebagai kaka gw kok, gw gapernah nunjukin rasa cinta gw karena gw emang gabisa..gw selalu bersikap biasa aja di depan dia..... hih binun gw..separah inikah?? aso gw dah gabisa mikir jernih lagi
tapi sayang semuanya udah terlambat
ASO SETAAAN IBLISSS LEBAY BGT! CURHAT NIH GW CERITANYA! ASO! NGOMONGIN APA SIH GW!? PERCUMA KALI GW MAU NGOMONG SAMPE BERBUSA, SAMPE AER MATA GW BERUBAH JADI DARAH, ORANG YANG GW OMONGIN DISINI GAK AKAN MERHATIIN WKWKWKKW... TOLOL! Payah sekali gw..gw cuma bisa ngomong di note gabisa ngomong ke orangnya langsung. Dan gw yakin kalo seandainya dia baca note ini, pasti dia lgsg berpikiran "Aso ini si anggi lebay amat sampe segininya bikin note, cuih..kalo naksir gw biasa aja kali, ngarep lo? gw nganggep lo tuh cuma sebagai adek, gak lebih. so jangan lebay deh nggi" hahaha...parah Jangankan dia, gw aja serasa mau Muntah baca tulisan gw sendiri..
tapi mau gimana lagi, emang kenyataannya gini :(
haah selembek inikah diri gw yang sekarang? gw ngerasa senyum gw udah dirampas sampe kapan gw kudu nangis? hoh
huft..baiklah i'll try to stand up though it painful wakawk #85#85#85#62
tapi kayaknya, gw masih belum bisa buat berdiri, dan gw gatau sampe kapan gw harus collaps kayak begini Label: NY KACAU
sampe kapan gw harus pura-pura senyum? haaaaaaah ya tuhaaaan, bener-bener bukan awal tahun yang bahagia. kenapa nasib gw harus gini amat? gw nangisin hal yg bodoh, amat sangat bodoh. cuma berawal dari game sialan tapi akibatnya gw tenggelem sama perasaan gw sendiri, dan gw keracunan sama pikiran gw sendiri. gw mati rasa, separah inikah perasaan yg gw rasain sekarang? kenapa gara-gara hal yang sepele gw bener-bener ngerasa collaps, sedangkan kemaren-kemaren gw masih bisa senyum n bediri walopun kejadiannya lebih parah dari sekarang? gw dibohongin waktu itu tapi gw masih bisa senyum,,gw putus sama cowo gw yg dulu gw juga masih bisa senyum..tapi ini? ini cuma gara-gara..astaga..konyol sekali..ini cuma gara-gara game doaang gw ngerasa bener-bener jatoh! gw yang salah sih, gw malah naro perasaan..lagian ini perasaan dah lama dipendem dari dulu dulu juga. dulu juga gw pernah naro perasaan sama mantan copel gw yg dulu dulu tapi gak segininya juga..gw ga ngerti, gw ga ngerti kenapa skenario tuhan buat gw selalu diluar pikiran gw dan gw selalu gak siap ngehadapinnya. dan sekarang pikiran aneh-aneh dah mulai beranak pinak di otak gw. parno, parno, dan parno ituuuu mulu yang selalu gw rasain di setiap saat, sampe lagi mandi pun gw suka parno sendiri. otak gw dipenuhi sama kata "jangan-jangan", dan gw cemburu buat hal yang gak penting. gw kadang suka ngerasa ribet sendiri, gw sering ngerasa cemburu dan gw sering ngerasa 'panas' lah ibaratnya, padahal gw itu bukan siapa-siapa buat dia. dan gw bingung, APA YG GW CEMBURUIN? wkwkkw cacat! gw trauma, gw trauma kalo kejadian yang kemarin-kemarin keulang lagi. ahhhhh ini kali ya yang namanya cinta pada bayangan hahaha, gw yang seneng sendiri, gw yang sedih sendiri, dan gw yang menderita sendiri. gw serasa jadi ji hoo di BBF yang cintanya gak pernah terbales sama geum jan di, padahal ji hoo sama jan di udah deket banget dan udah hampir jadian. tapi di endingnya jan di malah lari lagi ke junpyo dan ji hoo ditinggal gitu aja..haha gw banget asooo..sialann juga kenapa tuhan selalu nyiapin memori khusus buat itu anak sehingga gw gak bisa lupa? gw selalu berusaha buat ngelupain semua memori yang udah gw lewatin sama dia, tapi gobloknya setiap hari gw denger lagu-lagu kesukaan dia dan otomatis gw pun yg ada malah tambah inget bukan tambah lupa. kamar gw udah penuh sesek sama bayangan dia, fotonya gw print gak tanggung-tanggung plus poto charnya juga hahaha sialaan gw tambah kangen yg ada.. setiap menit,detik,jam,hari, kamar gw selalu penuh sama lagu-lagu favorit dia, mulai dari because i'm stupid, pureeyes,storm,love ya,love like this, sampe lagu yang gw gak suka, lagu phantom yang kasmaran pun gw puterin sampe hp gw meleduk...gw kangen gaya ngomongnya, gw kangen cara jalannya, gw kangen semuanya yang pernah gw liat tentang dia, dan gw kangen sampe cara ngerokoknya pun gw inget astagaaaaaa kenapa harus separah ini???!?!? gue pengen ilang ingatan, cukup di bagian ini aja gw pengen ilang ingatan. asuasu
Lovelife game, special part bout N_Y
4. BanjokaiSama, gw juga rada males ngomongin ini orang.. Tapi harus gw akui kalo dia emang kopel yg paling royal, secara dia udah om om n udah gawe#53 Gw ma dia sahabatan, udah serasa ade kakak. Pas awal" kopelan sih dia baek, suka jadi tempat curhat gw n ngasih solusi terus..Anggi : Kang, ga ngerepotin nih anggi ganggu akang terus?Banjo : Gpp neng, kan akang dah anggep neng adek akang sendiri.Pokoknya akang bakal nolongin neng kapanpun, sampe neng bisa lupain noir 5.Ngadini.Kopel gw yang paling awet, real n game hehe. Ini kopel pertama gw yang gw bawa serius ke kehidupan real gw. Awalnya ketemu di forum lyto. Biasa lah cuma say hi gitu. Terus ketemu di game, pas lagi event catch GM gitu.. Lamalama kita kenal lah, tapi masih malu malu #50 Sebenernya gw udah ada feel ma dia tuh pas lagi event ngejer" sinterklas noh.. Tapi masih batas kagum doang. Diem" juga gw sukanguntit dia #65 Dia ke konser, gw ke konser, dia ke
Yah, itulah sebongkah kenangan manis yang pernah gw dapet. Tapi diantara ketujuh mantan kopel gw itu, cuma dua yang berkesan dan bener-bener masuk ke hati gue. They're ngadini (febri) and new_yanz (tian) :)) Tapi buat sekarang, kopel nomer 7 lah yang paling memonopoli otak n hati gw haha :') For you
Huft, i cant believe thats over T_T.
|